Ingin sukses tiru tips para miliarder berikut ini

Sabtu, 31 Mei 2014

Miliarder adalah tahapan di mana orang sudah bisa dikatakan sukses dan sejahtera dalam bisnis maupun materinya. Untuk menjadi miliarder ada dua cara yang pertama adalah mewarisi kekayaan keluarga atau mendapatkan harta dengan mendadak dan yang kedua adalah dengan usaha sendiri dan merintis dari bawah. Nah diantara sekian banyak Miliarder di dunia ini menurut survei yang dirilis oleh  Fidelity Investment 80 persennya adalah para Miliarder yang memang berusaha dari bawah dan tidak memiliki fondasi kekayaan melimpah sebelumnya.

Melihat fakta ini maka kesimpulan mengerucut bahwa semua orang tanpa dibekali kekayaan melimpah pun memiliki kesempatan untuk menjadi Miliarder, asalkan bisa memiliki bisnis yang maju dan berkembang serta menerapkan berbagai strategi bisnis yang akan membuatnya kaya. Penasaran dengan strategi apa saja yang sering diaplikasikan oleh Miliarder ini dalam memulai bisnisnya, simak ulasannya di bawah ini.



1. Rajin Berinvestasi
Orang sukses atau calon Miliarder melihat uang bukanlah suatu barang yang bisa segera di belanjakan, namun orang sukses melihat uang adalah investasi yang harus terus di tingkatkan. Jadi mereka sering memupuk saldonya untuk investasi yang lebih besar, idealnya 10-50 dari laba bersih atau penghasilan bisa di simpan untuk investasi. Namun jika laba masih kecil mungkin bisa 10 persen dahulu hingga kemudian meningkat seiring dengan kemajuan usaha.

2. Perencanaan Keuangan
Buatlah rencana keuangan dan berbagai project usaha yang bisa dikembangkan dalam jangka waktu pendek dan jangka waktu yang panjang. Untuk jangka waktu pendek susunlah lebih atas dan lebih awal untuk di prioritaskan dan untuk jangka waktu panjang susunlah di daftar setelah rencana awal/ pendek terlampaui.

3. Buat sumber penghasilan tidak hanya dari satu lini usaha
Sumber penghasilan yang baik adalah sumber penghasilan yang berasal dari beberapa lini usaha/pendapatan. Sumber penghasilan yang tidak hanya berasal dari satu lini usaha akan berguna untuk saling melengkapi dan menambal jika diemudian hari ditemukan kemunduran pada salah satu lini usaha. Namun sebaliknya jika anda pintar dan jeli maka semua lini usaha ini akan surplus dan menghasilkan pendapatan yang sangat tinggi.
Read More..

Bisnis dan Spiritualitas adalah Saling Mendukung

Minggu, 25 Mei 2014

Dulu,
Seringkali saya mendengar, jangan campur adukkan antara bisnis dan spiritualitas. Itu dua dunia yang tida beririsan. Begitu penjelasannya.

Namun seiring dengan perkembangan dan fenomena-fenomena besar yang terjadi dalam dalam bisnis nyata maupun perkembangan teori perniagaan, nampaknya mulai terlihat bahwa kalau mau sukses, sebenarnya tidak ada pemisahaan antara bisnis dan spiritualitas.

Berbagai buku mengkaji tentang pentingnya spiritualitas dalam bisnis, semisal Corporate Mistic, Spiritual Quotient dan ESQ. Hal ini diperkuat dengan fakta-fakta empiris terhadap penelitian perusahaan yang bisa bertahan lebih dari 100 tahun sejak berdirinya atau sering disebut The Living Company. Ternyata, perusahaan dapat berumur panjang karena dipengaruhi factor-faktor etik dan filosofis pengelolanya. Perusahaan-perusahaan yang dijalankan dengan kaidah bisnis yang benar, Good Corporate Governance, maka akan berpeluang dapat bertahan melewati masa-masa kritis.

Sebenarnya, fakta ini merupakan fakta tak terbantahkan, bahwa spiritualitas dalam bisnis akan mendukung kinera bisnis dalam waktu yang lama. Sebelum itu, Nabi Muhammad, sebagai Nabi yang berprofesi sebagai pedagang, jauh-jauh hari sebelum sukses berdagang, Beliau membangun karakter terlebih dahulu, yaitu jujur, sehingga diberi gelar al-Amin.

Karena kejujurannya tersebut, maka Beliau menerima banyak kepercayaan dari pada saudagar besar untuk mengelola harta. Jadi, dengan karakter yang dilandasi spiritual yang kuat, maka akan mendorong kinerja bisnis yang kokoh.

Pelajaran lain, karena lemahnya spiritual yang terjadi, maka kasus Enron, Worldcom, Artur Anderson, Lehman Brother limbung dan jatuh. Minimnya spiritualitas di korporasi menciptakan adanya window dressing (laporan dengan performansi semu) sehingga menimbulkan gelembung yang akhirnya pecah.

Andai saja etika bisnis dikembangkan, maka kejujuran terhadap karyawan, terhadap pelanggan, terhadap atasan dan terhadap laporan keuangan, niscaya sebuah korporasi akan selamat dari keruntuhan.

Dan dalam berbagai survey, etika bisnis yang dikembangkan di sebuah perusahaan akan membuat perusahaan itu eksis dalam persaingan.

Jadi, kini tidak ada lagi perdebatan antara bisnis dan spiritualitas, karen spiritualitas pada dasarnya mendukung kinerja bisnis. Tidak ada lagi pemeo yang mengatakan mencari harta haram saja susah, apalagi yang halal. Tidak ada kata lagi bisnis adalah bisnis, spiritual adalah spiritual. Keduanya saling mendukung.

So,
Mari kita dasari bisnis kita dengan nilau-nilai spiritual agar harta yang diperoleh mendapatkan keberkahan dan dapat menebar Rahmat bagi lingkungan
sekitar.


Wassalam,


Amir Fauzi
Owner
Fatta Niaga
=======================================
www.bursajilbab.com : Grosir Jilbab Super Murah
www.bajubayimurah.com : Pusat Kulakan Baju Bayi
www.ebajumuslim.com : Grosir Baju Muslimah Murah
www.wafanakids.com : Grosir Baju Muslim Anak
www.grosirkoko.com : Grosir Baju Takwa Bandung
www.jihadiclothing.com : Kaos Distro Muslim
www.sekolahsablon.com : Spesialis Kursus Sablon Kaos
=======================================

Read More..